Macam-Macam Majas

MAJAS
Menurut Kamus Istilah Sastra, Majas adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas atau figurative languange adalah bahasa yang dipergunakan secara imajinatif, bukan dalam pengertian yang benar-benar secara kalamiah saja (Warriner [et al]; 1977:602). Tarigan (2011) dalam bukunya berjudul “Pengajaran Kosakata”  menjelaskan bahwa majas, kiasan, atau figure of speech adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan dan memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Penggunaan majas tertentu dapat menimbulkan konotasi tertentu. Dapat disimpulkan bahwa majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya.
Tarigan (2011) menggolongkan majas atas empat bagian, yaitu:
1.      Majas Perulangan;
2.      Majas Perbandingan;
3.      Majas Pertentangan;
4.      Majas Pertautan.
i. MAJAS perulangan/penegasan
1.    Aliterasi
Perulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.
bukan beta bijak berperi

2.    Asonansi
Pengulangan bunyi vokal dari kata-kata  yang berurutan.
rindu sendu mengharu biru

3.    Anafora
Pengulangan kata pada awal kata tiap baris
Siapa menggores di langit
Siapa meretas di awan
Siapa mengkristal di kabut itu

4.    Epifora
Pengulangan kata pada akhir kata tiap baris.
Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur
 Aku mencercah daging ketika kau tidur.

5.    Simploke
Pengulangan kata pada akhir kata tiap baris.
Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah
Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah
Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah

6.    Epiporia
Menempatkan frasa/klausa yg sama secar berulang pada akhir larik.
Pangeran, apakah sebenarnya
Inti kekejaman? Apakah sebenarnya
Sumber keserakahan ? Apakah sebenarnya
Azas kekuasaan? Dan apakah sebenarnya                                          

7.    Anadiplosis
Mengulang kata terakhir dalam kalimat pertamapada kata pertama di kalimat berikutnya.
lembah itu menyimpan sepi,
sepi bebatuan, sepi di dedaunan

8.    Mesodiplosis
Pengulangan di tengah baris/kalimat secara berurutan.
Hidup bagaikan surga kalau kita anggap sebagai surga
Hidup bagaikan neraka kalau kita anggap sebagai neraka

9.    Repetisi
Perulangan dalam baris yang sama
Sepi. Sepi sendiri aku benci

10.     Antanaklisis
Pengulangan kata yg sama dgn makna yg berbeda.
Buah bajunya terlepas membuat buah dadanya hampir kelihatan.

11.     Asindenton
Perulangan dgn menyebutkan beberapa benda/hal tanpa konjungsi.
Kalau mereka minta remah sorga,
Minta bioskop, radio, sepeda,
Polisi berkuda muncul mendera.

12.     Epanaplisis
Pengulangan kata terakhir pada akhir kalimat/klausa.
Kepada diri saya
Kepada ketulusan hati saya
Kepada kekurangan diri saya

13.   Epizeukis
Perulangan yang bersifat langsung dari kata-kata yang penting dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.
Mereka membuat rel dan sepur
hotel dan kapal terbang
mereka membuat sekolah dan kantor pos
gereja dan restoran.
Tapi tidak buatku

14.     Kiasmus
Perulangan sekaligus inversi, unsur bagian kedua merupakan bagian dari yang pertama.
Karena memikir mati aku tak dapat tidur
Karena tidak tidur aku memikirkan mati

15.     Pleonasme
Menggunakan kata-kata yang berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Naik ke atas
Turun ke bawah

16.     Polisindenton
Menggunakan konjungsi yang banyak.
Ia turun dari ranjang lalu bersijingkat dan membuka jendela lalu menatap bintang-bintang dan apa gerangan dirinya yang ada di luar semesta.

17.   Eumarasio
Gaya bahasa yang menggambarkan suatu kejadian agar keseluruhan maksud kalimat lebih jelas dan lugas.

18.     Retoris
Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui penanya, tujuannya untuk memberikan penegasan pada masalah yang diuraikan untuk meyakinkan ataupun sebagai sindiran.
Siapa yang mau hidup sulit?
Memangnya kamu mau ganti ?

ii. MAJAS perbandingan

1.    Perumpamaan (Simile)
Majas perumpamaan adalah padanan kata simile dalam bahasa Inggris. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan sengaja dianggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelskan olh pemakaian kata seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, dan lain-lain. (Tarigan, 2011:160)
Seperti air di daun keladi
Laksana bulan purnama
bagai pinang dibelah dua

2.    Metafora (Kiasan)
Kiasan atau metafora ialah perbandingan yang implisit – jadi tanpa kata seperti atau sebagai – di antara dua hal yang berbeda (Moeliono;1984:3) dalam Tarigan (2011:162). Metafora adalah sejenis majas perbandingan yang palng singkat, padat, dan tersusun rapi.
Nani jinak-jinak merpati
Perpustakaan adalah gudang ilmu
Dia anak emas pamanku

3.    Personifikasi
Personifikasi berasal dari bahasa Latin persona (orang, pelaku, aktor, atau topeng yang dipakai dalam drama) (Tarigan, 2011:163). Personifikasi merupakan jenis majas yang melekat pada sifat-safat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
Angin pagi mengelus tubuh kami dengan mesranya.
Burung pipit menari-nari dengan indahnya
4.    Depersonifikasi
Majas yang menampilkan manusia sebagai binatang, benda-benda alam, atau benda lainnya.
Aku mematung melihat ketampanan personil boy band itu.
Mereka terpaku melihat kejadian yang tragis itu.
5.    Antitesis
Secara kalamiah antitesis berarti ‘lawan yang tepat’. Antitesis adalah majas yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim.
Gadis yang secantik si Ida diperistri oleh Dedi yang jelek itu.
Dia bergembira atas kegagalan orang lain.
6.    Alegori
Alegori adalah majas yang menggunakan lambang-lambang yang termasuk dalam alegon, Menurut Tarigan (2011:164) alegori merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat objek-objek atau gagasan-gagasan diperlambangkan.  Alegori mengandung sifat moral atau spiritual manusia. Fabel dan parabel merupakan algeori-alegori singkat.
Fabel    : Kancil dan Buaya
Parabel : Cerita Adam dan Hawa
7.    Alusio
Gaya bahasa atau majas perbandingan yang menyajikan ungkapan-ungkapan yang telah umum atau lazim digunakan di masyarakat.
Dia adalah buah hati yang telah lama pergi.
Pengusaha itu sudah lama gulung tikar karena tak pernah menggaji karyawannya.
Mereka adalah kaki tanganku.

8.    Asosiasi
Majas yang membandingkan antara dua hal atau keadaan yang pada hakikatnya berbeda tetapi dianggap sama.
Kau bagaikan rembulan
Kau bagaikan matahari

                                  MAJAS PERTENTANGAN                             

1.    Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih baik jumlah, ukuran, maupun sifatnya dengan tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Moeliono (1984) dalam Tarigan (2011:166) memaparkan bahwa hiperbola ialah ungkapan yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan: jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya
saya terkejut setengah mati melihat penampilan yang menegakkan bulu roma dan menghentikan detak jantung.
Tabungannya berjuta-jut, emasnya berkilo-kilo


2.    Litotes
Litotes adalah kebalikan dari hiperbola. Litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya. Litotes berasal dari kata Yunani litos yang berarti ‘sederhana’.
Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.
Singgahlah ke gubuk kami yang kecil ini.

3.    Ironi
Ironi adalah majas yang
menyatakan makna yang bertentangan, dengan maksud mengejek. Ironi mengimplikasikan sesuatu yang nyata berbeda, bahkan ada kalanya betentangan dengan yang sebenarnya dkatakan itu.
Oh, kamu baru bangun; baru pukul dua belas sekarang ini.
Bukan main rajin sekali kamu, sudah lima hari kamu bolos bulan ini.
Bagus benar rapormu Mir, banyak merahnya.

4.    Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengandung penegakan atau pendirian suatu hubungan sintaksis antara dua antonim.
      Olahraga mendaki gunung memang menarik perhatian, walaupun sangat berbahaya.
          Siara televisi berfungsi sebagai sarana perdamaian, tetapi dapat juga sebagai penghasut peperangan
          Bahasa dipakai sebagai alat pemersatu suatu bangsa, tetapi dapat juga sebagai alat pemecah belah

5.    Paranomasia
Paranomasia adalah majas yang berisi penjajaran kata-kata yang berbunyi sama, tetapi bermakna lain; kta-kata yang sama bunyinya, tetapi artinya berbeda (Ducrot and Todorov;1981:278) dalam Tarigan (2011:168)
Oh adindaku sayang, akan kutaman bunga tanjung di pantai tanjung hatimu.
Di samping menyukai susunan indah, saya pun mendambakan susu nan indah.
Kami menerima ban tuan ini sebagai bantuan yang sangat berharga

6.    Paralipsis
      Paralipsis merupakan suatu formula yang dipergunakan sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kalimat itu sendiri. (Ducrot and Todorov;1981:278) dalam Tarigan (2011:168)
Pak guru sedang memuji anak itu, maksud saya memarahinya.
Tidak ada orang yang menyenangi kamu, maaf maksud saya membencimu.

7.    Zeugma
      Zeugma adalah majs yang merupakan koordinasi atau gabungan gramatis dua kata yang mengandung ciri-ciri semantik yang betrentangan (abstrak dan konkret)
Anak itu rajin dan malas di sekolah
Tua dan muda, kaya dan miskin, pintar dan bodoh, semua akan mati kelak, tanpa terkecuali.
Jauh atau dekat, anak-anak atau orang dewasa, sama saja; ongkos pete-pete empat ribu rupiah.

8.    Satire
Satire adalah majas sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Jemu aku dengan bicaramu
Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan
Sudah sepuluh tahun engkau bicara
Aku masih tak punya celana
Budak kurus pengangkut sampah

9.    Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.
Menyatakan yang seolah-olah berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.

10. Sinisme
Sinisme merupakan gaya bahasa yang menyatakan sindiran secara langsung dan cara pengungkapan yang lebih kasar
Barang murahan seperti itu dipamerkan. cih...

11. Sarkasme
Sarkasme merupakan bentuk ironi yang mengandung kepahitan serta kekasaran; bentuk ironi yang bersifat mencemoohkan, menyakiti hati, dan dan selalu ditujukan pada pribadi tertentu.
Hanya anjing yang membuang sampah di sini !
Yang kencing di sini berarti anjing !

12. Inuendo
Inuendo merupakan gaya bahasa yang mengecilkan makna yang sebenarnya.
Dicubit sedikit saja, sudah marah.
Kuenya diiambil sedikit saja, ia langsung mengaduh pada ibunya.

13. Okupasi
Majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan. Namun bantahan tersebut kemudian diberi penjelasan/diakhiri dengan kesimpulan.

14.  Antifrasis
Antifrasis merupakan gaya bahasa sindirian yang menggunakan kata-kata yang bermakna kebalikannya dan bernada ironis.

15. Antiklimaks
Antiklimaks adalah suatu pemyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.
Jangankan sepuluh ribu, seribu, atau seratus, satu rupiah pun aku tak punya.

16. Kontradiksi Internimis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan sebelumnya.

17. Histeron prosteron
Gaya bahasa yang berwujud kebalikan dri sesuatu yang logis.

18. Histeron protesteron
Gaya bahasa atau majas pertentangan yang berwujud kebalikan dari suatu yang logis.

IV. MAJAS PERTAUTAN 

1.    Metonimia
Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.
Para siswa di sekolah kami senang sekali membaca ST Alisyahbana
Dalam pertandingan kemarin, saya hanya memperoleh perunggu, sedangkan teman saya perak.

2.    Sinekdoke
Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama sebagian sebagai nama pengganti
nama keseluruhan, atau sebaliknya (Moeliono, 1984:3) dalam Tarigan (2011:171)
Contoh Sinekdoke pars pro tot
o: Tujuh ekor sapi telah dipotong saat Idul Adha.
Contoh Sinekdoke totem pro parte:
Besok Indonesia akan melawan Brazilia.
3.    Alusio/kilatan
Alusio adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/diketahui orang.
Saya ngeri membayangkan kembali peristiwa Wasterling di Sulawesi Selatan.
Tugu ini mengenangkan kita kembali ke peristiwa Bandung Selatan.
    
4.    Eufemisme
Eufimisme
adalah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, dianggap merugikan, atau tidak menyenangkan. Namun, eufemisme dapat juga dengan mudah melemahkan kekuatan diksi pengarang.
Meninggal dari kata mati
Tunakarya dari kata pengangguran

5.    Elipsis/pretario
Elipsis adalah majas yang di dalamnya
dilaksanakan pembuangan atau penghilangan kata atau kata-kata yang memenuhi bentuk kalimat berdasarkan tata bahasa.
Dia dan istrinya ke Jakarta minggu lalu (penghilangan predikat: pergi/berangkat)
Nenek saja besok pagi. (penghilangan predikat)

6.    Inversi
Inversi adalah majas yang merupakan permutasi atau perubahan urutan unsur-unsur kontruksi sintaksis. Dengan perkataan lain perubahan urutan SP (Subjek Predikat) menjadi PS (Predikat Subjek).
     Saya lapar à lapar saya
          Dia datang à datang dia

7.    Gradasi
Gradasi adalah majas yang mengandung suatu rangkaian atau urutan kata atau istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri semantik secara umum dan paling sedikit satu ciri diulang-ulang dengan perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif.
Kami berjuang dengan satu tekad; tekad harus maju; maju dalam kehidupan; kehidupan yang layak dan baik; baik secara jasmani dan rohani; jasmani dan rohani yang diridai oleh Tuhan.

8.    Antonomasia
Gaya bahasa atau majas yang memberikan sebutan atau nama lain terhadap seseorang atau sesuatu sesuai dengan sifat yang dimilikinya.
Si manja itu mulai berulah lagi
Si negro menghentikan kakinya. (Si Negro merupakan sebutan untuk orang berkulit hitam)

9.    Simetris
Gaya bahasa yang menggantikan suatu kalimat dengan kalimat lain tetapi artinya masih sama.



2 komentar:

Unknown mengatakan...

Artikelnya bermanfaat kak, ini saya juga punya artikel tentang majas, semoga dapat saling melengkapi

Macam Majas beserta Contoh dan Penjelasannya - MARKIJAR.Com

dindadesi mengatakan...

permisi numpang promo
Refiza souvenir menyediakan tasbih premium, souvenir tasbih, buku doa menjelang pernikahan, buku aqiqah, buku yasin, buku surah Al-Kahfi, buku tasyakuran, amplop lebaran. cek katalog kita di www.refiza.com